Selasa, 23 Juli 2019

NAMA : MUHAMMAD FAUZAN FEBRIANTO
KELAS : XII-TKJ
TUGAS TLJ

1.Apa yang Kamu ketahui tentang Arduino?
Merupakan suatu alat  pengendalian mikro single board(papan mikro controller) yang memiliki     sifat open source sehingga bisa bebas untuk menggunakan siapapun yang ingin menggunakan Arduino.
2.Jelaskan macam macam sensor beserta fungsinya?
1. Sensor Proximity
Sensor proximity adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu objek, terutama objek yang berupa logam tanpa harus menyentuhnya. Cara kerjanya dengan memancarkan medan elektromagnetik serta mencari perubahan bentuk medan elektromagnetik saat benda terdeteksi.
Contoh medan elektromagnetik seperti infrared (infra merah). Sensor proximity memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah untuk mendeteksi objek, jumlah objek, dimensi suatu objek, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sensor proximity banyak digunakan di bandara dan hotel untuk keperluan cek in dan cek out suatu barang.
2. Sensor Magnet
Sensor magnet adalah jenis sensor yang peka atau mudah terpengaruh dengan medan magnet, sehingga memberikan perubahan kondisi pada output atau keluaran. Sensor magnet bekerja ketika jenis konduktor mempengaruhi keberadaan medan magnet, sehingga magnet dapat tertolak ataupun tertarik sesuai dengan pengaruh yang telah diberikan.
Sensor magnet banyak digunakan pada pintu mobil, hotel, dan beberapa alat lainnya. Prinsip kerjanya ketika ada penghantar yang sedang mendekat, maka sensor akan memberikan respon apakah cocok atau tidak. Jika cocok maka pintu akan terbuka, begitu juga sebaliknya.
3. Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah sensor yang keluarannya dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Sensor cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni fotovoltaic yang berfungsi mengubah sinar langsung menjadi energi listrik seperti solar cell, fotokonduktif yang memberikan perubahan hambatan LDR dan foto dioda, serta fotolistrik yang bekerja berdasarkan pantulan akibat perubahan posisi sumber cahaya.
4. Sensor Suhu
Sensor suhu adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah energi panas menjadi besaran listrik. Ada banyak jenis komponen elektronika yang dapat difungsikan sebagai sensor suhu seperti thermistor, thermostat, thermocouple dan resistive temperature detector. Sensor jenis ini banyak digunakan di alat elektronik seperti rice cooker, dispenser, sampai dengan kulkas.
5. Sensor Suara
Sensor suara atau sensor ultrasonik adalah jenis sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara. Prinsip kerja dari sensor ini adalah menghasilkan gelombang suara, yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu tangkap sebagai dasarnya. Ada beberapa jenis objek pantul dari sensor suara, yakni objek padat, cair, testil, sampai dengan butiran.
6. Sensor Tekanan
Sensor tekanan adalah jenis sensor yang memiliki fungsi mengubah tekanan menjadi induktansi. Prinsip kerja sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Sensor tekanan banyak digunakan di berbagai alat seperti motor bensin, pesawat terbang, dan masih banyak lagi yang lainnya.
7. Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan gerak, yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Sensor ini banyak digunakan pada kendaraan seperti sepeda, sepeda motor, ataupun mobil untuk mengetahui berapa kecepatan laju dari kendaraan tersebut.
8. Sensor Penyandi
Sensor penyandi adalah  jenis sensor untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal
Digital dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat.
9. Flow meter  sensor
Flow meter sensor adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur laju aliran atau jumlah sebuah fluida yang bergerak mengalir dalam sebuah pipa tertutup atau drainase terbuka  laksana channel atau sungai atau parit atau gorong gorong.
10. Flame Sensor
Flame sensor adalah  sensor yang mempunyai faedah sebagai pendeteksi nyala api yang dimana api itu mempunyai Panjang gelombang antara 760nm-1100nm.





3.Carilah tutorial membuat pengendalian lampu menggunakan android dengan Arduino!,Tuliskan alat-alat yang dibutuhkan,cara merakitnya dan syntak atau kode programnya
Alat – alat :
·         1 buah Arduino (bisa UNO, MEGA, NANO, MINIatau yang lain.
·         1 buah modul Bluetooth
·         1 buah modul relay
·         Colokan stopkontak ke listri rumah/jala-jala
·         Lampu rumah
·         Kabel listrik
·         Kabel jumper secukupnya
·         Software Arduino IDE
·         Library SoftwareSerial
Keterangan Rangkaian :
§  Bisa Menggunakan Segala Jenis Arduino (UNO, NANO, MEGA, MINI, dll), karena penomoran pinnya sama. Tinggal cocokkan Saja nomor Pin-Pin nya.
§  Kaki TX Bluetooth HC-05 ===> Pin 10 Arduino
§  Kaki RX Bluetooth HC-05 ===> Pin 11 Arduino
§  Kaki Pin Relay ===> pin 7 Arduino
§   Kaki vcc pada masing-masing komponen hubungkan ke sumber power positif 5v (bisa dari 5v Arduino)
§  Kaki gnd/ground pada masing-masing komponen hubungkan ke sumber negatif power (dihubungkan ke pin gnd Arduino)
§  Salah satu kabel dari colokan stopkontak langsung hubungkan ke kabel pada rumah lampu
§  Sedangkan kabel lainnya dari colokan stopkontak, masukkan ke kaki NO (Normally Open) pada rellay, dan kabel lain pada rumah lampu masukkan pada kaki COM pada relay
CODE PROGRAMM
//Memanggil library Software Serial
#include <SoftwareSerial.h>

//Inialisasi variable dan pin bluetooth
SoftwareSerial BT(10, 11); // RX dan TX

//Inialisasi pin lampu
const int pinLampu = 7;

//Inialisasi variabel data yang dikirim dari android berupa String
String dataDikirim;

void setup()
{
 //Inialisasi baud rate serial monitor dan bluetooth
 Serial.begin(9600);
 BT.begin(9600);

 //Inialisasi status pin I/O lampu
 pinMode(pinLampu, OUTPUT);
 //Mengaktifkan pull up resisitor pin lampu
 digitalWrite(pinLampu, HIGH);
}

void loop()
{
 //Jika bluetooth tersedia
 while (BT.available())
 {
 //delay penerimaan data 10 milidetik
 delay(10);
 //Inialisasi c adalah karakter yang dibaca bluetooth
 char c = BT.read();
 //Membuat c menjadi data String
 dataDikirim += c;
 }

 //Jika panjang data dari "dataDikirim" >= 0, maka
 if (dataDikirim.length() > 0)
 {
 //Menulis pada serial monitor data yang dikirim dari android
 Serial.println(dataDikirim);

 //Jika data yang dikirim berupa kalimat "ON", maka
 if (dataDikirim == "ON")
 {
 //Lampu menyala
 digitalWrite(pinLampu, LOW);
 }

 //Jika data yang dikirim berupa kalimat "OFF", maka
 else if (dataDikirim == "OFF")
 {
 //Lampu padam
 digitalWrite(pinLampu, HIGH);
 }

 //Mengkosongkan dataDikirim
 dataDikirim = "";
 }
}

Kamis, 18 Oktober 2018

INSTALASI PERANGKAT INDOOR


1          Umum


            Instalasi perangkat indoor yang dilaksanakan didalam ruangan meliputi pemasangan perangkat disisi                    sentral dan disisi pelanggan.
            Perangkat yang biasa dipasang disisi sentral seperti tertera pada gambar 4.1 dibawah ini meliputi :

            a.         Perangkat OLT, CT, SDH Mux, Channel Bank.
            b.         FDF termasuk Splitter Frame (bila PS diletakkan disisi sentral).
            c.         DDF.
            d.         Perangkat T-AURORA.
                       
           
            Catatan :
·         Passive Splitter direkomendasikan dipasang di Sentral atau di gedung pelanggan (untuk perangkat remote indoor).
·         Bila jaringan sudah dilengkapi T-AURORA maka FDF tidak diperlukan lagi.

            Perangkat yang biasa dipasang disisi pelanggan seperti tertera pada gambar 4.2 dibawah ini meliputi :

            a.         Perangkat ONU, RT, SDH Mux, Channel Bank.
            b.         OTB.
            c.         DDF, SDF.
            d.         DP.
            e.             Splitter Tray (apabila PS diletakkan disisi pelanggan).
            f.              Power Distribution Box

                        Gambar 4.2     
Konfigurasi umum instalasi perangkat disisi pelanggan

            Pada dasarnya instalasi perangkat didalam ruangan dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :

Lokasi Pemasangan
Jenis Perangkat
a.     On the ground (dipasang diatas lantai)

OLT, CT, FDF, DDF, T-AURORA, Splitter Frame, ONU Rack, RT Rack, SDH Mux, CB, Catu Daya.
b.     On the wall (dipasang di dinding)

ONU Dinding, RT dinding, OTB, Splitter Tray (biasanya terintegrasi dengan OTB), SDF, DDF, Catu daya.
           

             Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :

Start
Siapkan dokumen layout, perangkat dan perkakas.
ß

Unpack
Buka peti/ box dengan alat pembuka/ pengungkit.
ß

Carrying
Bawa perangkat, material dan perkakas instalasi ke ruangan instalasi.
ß


Check
Periksa deskripsi dan jumlah perangkat, alat bantu serta material instalasi sesuai dengan dokumen pengiriman.
ß


Marking
& Driling
Tandai tempat pemasangan perangkat sesuai dengan letak lubang sekrup/ baut pada perangkat. Buat lubang pada tempat tersebut dengan bor listrik untuk pemasangan angker, gunakan mata bor yang kecil dahulu kemudian gunakan mata bor yang besar.
ß


Structure
Assembling

Pasang baut angker pada bagian yang dilubangi tadi kemudian susun kerangka rak/ kabinet pada kedudukannya, gunakan waterpass agar rak/ kabinet tidak miring.
ß

Equipment
Set Up
Kuatkan baut angker, kemudian pasang kelengkapan rak/ kabinet seperti modul-modul.
ß


Cable
Laying
Gelar semua kabel yang menghubungkan perangkat satu dengan lainnya ternasuk kabel grounding pada grounding terminal, kemudian ikat sementara pada cable tray atau cable holder.
ß

Cable
Forming
Rapihkan susunan kabel pada cable tray atau cable holder dengan cable ties dengan jarak secukupnya.
ß



Cable Termination
Terminasikan  kabel pada terminal yang sesuai (K52, K71, LSA Plus, Patch Panel, SDP, OTB/FDF) dengan wiring diagram yang telah ditentukan, kemudian pasang label pada kabel dan terminal distribusi agar mudah dikenali. Seluruh kabel harus diterminasikan sampai ke terminal.
ß

Cable Wiring Check
Periksa semua interkoneksi kabel dengan alat test.

ß


Cleaning
Bersihkan lokasi instalasi dan kumpulkan sisa material yang belum terpakai untuk instalasi di tempat lainnya.
ß

Finish
Lakukan pengetesan perangkat dan catat material yang terinstal.

2          Persyaratan ruangan


                        Persyaratan ruangan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :
           
a.   Ruangan harus bersih, bebas banjir maupun tetesan air dari plafond ruangan mempunyai penerangan dan ventilasi udara yang baik, jika perlu dipersiapkan ruangan khusus untuk perangkat JARLOKAF.
b.   Ruangan harus mempunyai suhu dan kelembaban yang tetap, oleh sebab itu perlu dikondisikan dengan Air Conditioner (AC) yang memadai yaitu pada suhu ruangan 20 ± 10 % dan kelembaban 60 ± 10 %.
c.   Ruangan yang dipilih harus direncanakan secara terpadu dan cukup ruang untuk pengembangan dikemudian hari.
d.  Untuk gedung bertingkat, ruangan dapat dipilih di Basement atau di lantai lainnya dari gedung tersebut  namun harus dekat dengan jalur transportasi barang/ perangkat dan jalur masuknya kabel ke gedung tersebut.
e.   Ruangan perangkat harus dekat dengan terminal distribusi existing, terdapat sumber catu daya yang cukup untuk mencatu perangkat dan chargernya.
f.    Ruangan harus mempunyai terminal groundinggrounding bar.
g.   Lantai atau dinding tempat pemasangan perangkat harus mampu menahan beban dari perangkat yang akan dipasang, 

    berikut kondisi lantai dan dinding  yang dipersyaratkan :

Lokasi Pemasangan
Minimum menahan beban 
Diatas lantai (dalam bentuk rak)
200 kg/ m2
Di dinding (dalam bentuk kabinet)
75 kg


3          Persyaratan umum pemasangan perangkat


                        Persyaratan umum pemasangaan perangkat indoor adalah sebagai berikut :

a.    Perangkat mudah dijangkau dan tidak mengganggu perangkat existing(bila ada).
b.    Perangkat dipasang secara teratur/ berurutan sesuai dengan dokumen survei.
c.    Penempatan perangkat diatur sedemikian rupa sehingga tersedia lahan untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharan, serta tidak berada dibawah tetesan air kondensasi AC.
d.    Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan.
e.    Perangkat harus diberi pentanahan dan terintegrasi dengan pentanahan perangkat telekomunikasi lainnya, besarnya tahanan maksimum 1 Ohm. Kabel grounding direkomendasikan yang mempunyai jaket PE dengan diameter yang sesuai.
f.     Sub rack dan modul-modul hanya dapat dipasang setelah rak utama terpasang kuat.
g.    Alur kabel catu daya harus terpisah dengan alur kabel komunikasi dan harus diikat rapi dengan tie rope/ cable ties pada cable tray, jarak pemasangan pengikat tersebut adalah 25 cm untuk alur vertikal dan 100 cm untuk alur horizontal. Sedangkan untuk kabel yang banyak harus menggunakan tali montage atau benang Siemens.
h.    Bila ruangan terpisah untuk perangkat yang satu dengan lainnya maka harus dipasang cable tray, untuk menjaga estetika serta kemudahan O&M.
i.      Terminasi kabel 2 Mbps yang menghubungkan antar perangkat transmisi harus dilaksanakan pada DDF (K52) dengan jarak maksimum 150 m.
j.      Terminasi dikelompokkan berdasarkan jenis layanan/ service.
k.    Persyaratan pemasangan modul adalah sebagai berikut :         
¨       Pada saat memasang modul, pergelangan tangan harus dipasang kabel grounding karena modul sangat sensitif dengan elektrostatik.
¨       Pemasangan modul harus hati-hati dan permukaan modul baik sisi komponen maupun sisi solderan tidak boleh disentuh dengan tangan.
¨       Modul harus terpasang tepat pada slotnya dan konektor modul benar-benar terhubung dengan konektor pada backplane.
¨       Slot yang kosong harus dipasang penutup agar tidak ada debu yang masuk.
l.      Persyaratan inisialisasi perangkat sebagai berikut :        
¨       Inisialisasi perangkat dilaksanakan setelah semua sistim diperiksa dan terpasang dengan baik.
¨       Sumber catu daya harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat diperoleh tegangan/ arus yang konstan.
¨       Hidupkan perangkat satu persatu kemudian lakukan pengecekan semua lampu indikator (LED) dengan mengoperasikan switch lamp test.
¨       Apabila ditemukan kelainan maka sumber kelainan harus segera dilacak jika perlu catuan segera diputus.
¨       Pelaksanaan inisialisasi maupun trouble shooting harus mengacu kepada rekomendasi dari pabrikan.

4       Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai

           
            Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai adalah sebagai berikut :
a.    Perangkat dapat dipasang langsung diatas lantai maupun diatas Raise Floor, tinggi maksimum Raise Floor adalah ± 50 cm.
b.    Agar tidak mengganggu lalu lintas personil, maka berikut ini adalah contoh floor layout.
c.    Perangkat yang tidak memerlukan akses dari backplane dapat dipasang bersandar di dinding atau back to back.


Keterangan :

No.
Objek
Jarak (mm)
1.
Belakang rak – Dinding
1.000
2.
Muka rak – Dinding
1.000
3.
Muka rak - Belakang rak lainnya
1.000
4.
Muka rak - Muka rak lainnya
1.000
5.
Belakang rak - Belakang rak lainnya
1.000
6.
Pinggir rak – Dinding
1.000
7.
Pinggir rak - Pinggir rak
6

d.    Untuk menghubungkan kabel dari perangkat satu dengan perangkat lainnya harus dipasang tray kabel, tray kabel dapat dipasang dibawah rak (didalam raise floor) atau diatas perangkat. Berikut persyaratan pemasangan tray.

e.    Bila rak dipasang langsung diatas lantai, maka bagian bawah rak harus dipasang mati dengan lantai menggunakan angker/ dyna bolt seperti contoh pada gambar berikut :


f.     Sedangkan bila perangkat dipasang diatas Raise floor, maka rak dipasang pada kerangka Raise floor dan dikuatkan dengan mur/ baut yang sesuai. 

5       Persyaratan pemasangan perangkat di dinding


            Persyaratan pemasangan perangkat di dinding adalah sebagai berikut :
a.    Dinding tempat pemasangan perangkat harus kuat, rata dan mempunyai ketebalan yang cukup.
b.    Perangkat yang dipasang di dinding harus dikuatkan oleh mur/ baut dengan panjang minimal 60 mm seperti tertera pada gambar berikut :
c.    Tinggi perangkat dari atas lantai disesuaikan dengan ukuran perangkat dan keleluasaan petugas pelaksana Operasi dan Pemeliharaan yaitu antara 60 cm sampai dengan 140 cm atau disesuaikan dengan kondisi ruangan. Konstruksi pemasangannya adalah sebagai berikut :

d.    Alur masuk/ keluar kabel ke/ dari perangkat dapat dari atas maupun dari bawah, alur kabel yang terbuka dan banyak gangguan eksternal termasuk kabel grounding harus diberi cable duct dari PVC.
e.    Besarnya Bending Radius minimum pada jalur kabel yang membelok adalah minimal sebesar 20 kali diameter kabel.
f.     Pada jalur kabel yang membelok harus dilindungi dengan flexible pipe.
g.    Apabila perangkat mempunyai pintu penutup, maka harus disediakan ruangan agar pintu bebas membuka dan menutup.



INSTALASI PERANGKAT OUTDOOR

Umum


            Instalasi perangkat outdoor yang dilaksanakan diluar ruangan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

Lokasi Pemasangan
Jenis Perangkat
a.  On the ground (dipasang diatas tanah)
ONU Cabinet, RT Cabinet, ADM, Splitter tray dalam cabinet.
b.  On the pole (dipasang di tiang)
ONU Tiang, RT Tiang, Closure.
c. Below the ground (dipasang di Manhole/ Handhole)
Closure.

Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :

Pembuatan pondasi/ Mendirikan tiang
ß
Pemasangan cabinet
ß
Pemasangan catu daya
ß
Terminasi Kabel
ß
Pemasangan modul
ß
Inisialisasi

Persyaratan lokasi


                        Persyaratan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :

a.    Lokasi pemasangan perangkat sedapat mungkin dekat dengan lokasi/ persil kelompok pelanggan (copper centrum) sehingga kabel yang ditarik kearah pelanggan bisa lebih pendek dan persyaratan teknisnya  (redaman transmisi dan tahanan loop) terpenuhi.
b.    Lokasi pemasangan perangkat harus dekat dengan sumber tegangan distribusi PLN, mudah dijangkau serta mudah dalam operasi dan pemeliharaanya.
c.    Lokasi pemasangan perangkat tidak boleh pada lokasi yang rawan longsor ataupun rawan banjir.
d.    Lokasi pemasangan perangkat harus memperhatikan rencana tata kota seperti kemungkinan adanya pelebaran jalan, pembangunan sarana umum dan lain sebagainya.
e.    Lokasi pemasangan perangkat harus aman dari gangguan external seperti lalu lintas kendaraan, pejalan kaki dan tindakan kriminal, bila lokasinya rawan kejahatan maka perlu ditambah pagar dan kunci pengaman.

Persyaratan umum pemasangan perangkat


                        Persyaratan umum pemasangaan perangkat outdoor adalah sebagai berikut :

a.    Apabila perangkat dipasang dekat dengan persimpangan jalan, maka perangkat tidak boleh ditempatkan terlalu dekat dengan sudut jalan, jarak minimal dari sudut jalan adalah 5 meter dan jarak dari pinggir jalan minimal 1 meter berikut contoh penempatan perangkat :
b.    Perangkat outdoor biasanya dikemas dalam kabinet untuk itu ventilasi udara kabinet tidak boleh tertutup bila perlu dipasang fan tambahan agar temperatur didalam kabinet tidak terlalu panas (suhu didalam kabinet direkomendasikan maksimum 30 °C). Untuk menjaga temperatur di dalam kabinet, perangkat outdoor disarankan ditempatkan di dalam shelter.
c.    Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan serta dilengkapi dengan grounding yang baik (maksimum 1 ohm).
d.    Apabila karena suatu hal kabinet harus ditempatkan dihalaman atau persil penduduk atau halaman kantor, maka harus mendapat ijin tertulis terlebih dahulu dari pemilik persil yang bersangkutan.

Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah


            Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah adalah sebagai berikut :

a.    Kabinet perangkat harus dipasang patok pelindung agar tidak terlanggar oleh kendaraan, pemasangan patok pengaman seperti gambar berikut :
b.    Kabinet perangkat harus dipasang diatas dudukan/ pondasi beton dengan kedalaman minimal 70 cm dan ketinggian minimal 60 cm dari permukaan lantai kerja, bagian pondasi yang berada diatas permukaan tanah harus diplester/ dihaluskan dan permukaan atas dudukan beton harus dibuat miring agar air tidak menggenang disekitar kabinet. Khusus untuk daerah rawan banjir tinggi dudukan/ pondasi disesuaikan.

c.    Pondasi terbuat dari beton cor dengan perbandingan semen, pasir, batu pecahan 1:2:3, ukuran pondasi disesuaikan dengan ukuran kabinet, pondasi dapat dibuat langsung ditempat ataupun dicetak terlebih dahulu (precast).

d.    Bagian bawah kabinet (cabinet root) harus terpasang kuat pada pondasi beton dengan kedalaman ± 15 cm, berikut gambar pemasangan kabinet pada dudukan beton/ pondasi :
e.    Bagian dalam pondasi harus dibuat berongga dan mempunyai ruang yang cukup untuk pemasukan kabel pelanggan (tembaga), kabel serat optik, kabel catu daya (power) dan kabel grounding.

f.     Agar terhindar dari gangguan serangga maka setelah kabel-kabel terpasang maka rongga tersebut harus ditutup dengan parafin dan rongga pipa kabel yang ada kabelnya dipasang seal.

g.    Setiap kabel harus ditempatkan pada pipa duct tersendiri dan pada belokan harus dipasang flexible pipe, ukuran pipa duct adalah sebagai berikut :
a)         Pipa duct  Æ 100 mm digunakan untuk kabel pelanggan.
b)         Pipa duct Æ  50 mm digunakan untuk kabel Fiber Optik.
c)            Pipa duct Æ  40 mm digunakan untuk kabel Catu daya (power).
d)            Pipa duct Æ  40 mm digunakan untuk kabel grounding
Pemasangan pipa duct / kabel tidak boleh saling menyilang.

Persyaratan pemasangan perangkat di tiang


            Persyaratan pemasangan perangkat di tiang adalah sebagai berikut :

a.    Tiang tempat pemasangan kabinet/ perangkat harus kuat dan cukup menahan beban perangkat bila perlu dipakai tiang ganda, berat maksimum pemasangan perangkat di tiang adalah 75 kg.
b.    Kabel bawah tahah yang menuju perangkat agar terhindar gangguan external harus diberi pipa pelindung (Riser Pipe) dari besi dan di klem kepada tiang, tinggi pipa pelindung dari permukaan tanah adalah 3 meter.
c.    Bagian bawah tiang yang ditanam harus dicor dengan ketinggian dan kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, sedangkan sisanya dicat dengan Tir atau Plinkut seperti gambar berikut :
d.    Pembuatan pondasi dilaksanakan sebelum perangkat dipasang dan harus benar-benar kering sebelum dipakai.
e.    Tinggi tiang yang dapat dipakai minimal 7 meter, sedangkan tinggi perangkat dari atas tanah minimal 2 meter seperti gambar berikut :
f.     Pemasangan perangkat dari kabel atas tahah adalah sebagai berikut :


¨       Catuan AC yang diambil dari jala-jala PLN harus diterminasikan pada Box/Panel tersendiri dan dilengkapi dengan Circuit Breaker dengan besaran arus yang sesuai.
¨       Jalur kabel dapat dipilih sesuai gambar diatas dan sepanjang rute kabel tersebut harus diberikan pipa pelindung yang kuat.
¨       Jenis dan diameter kabel yang dipilih harus disesuaikan dengan besarnya arus/ampere yang dibutuhkan dan telah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII).
¨       Batere yang direkomendasikan adalah batere kering agar tidak terjadi korosi didalam kabinet, batere tersebut harus dapat memberikan catuan yang cukup minimal selama 8 jam pada saat catuan utama (PLN) jatuh.
¨       Untuk keseragaman perkabelan batere  gunakan kabel warna hitam untuk kutub (-) dan kabel warna merah untuk kutub (+). Kabel batere yang terpasang pada kutubnya harus dilengkapi sepatu kabel dan dikuatkan dengan baut pengencang seperti gambar berikut :




NAMA : MUHAMMAD FAUZAN FEBRIANTO KELAS : XII-TKJ TUGAS TLJ 1.Apa yang Kamu ketahui tentang Arduino? Merupakan suatu alat   pengen...